MBKM Ilmu Sejarah Unkhair di Desa Tiowor Berakhir, Sejumlah Program Telah Dilakukan

    MBKM Ilmu Sejarah Unkhair di Desa Tiowor Berakhir, Sejumlah Program Telah Dilakukan
    Mahasiswa Unkhair bersama masyarakat Desa Tiwor pada malam penarikan MBKM

    MALUKU UTARA - Program membangun desa melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang dilakukan selama 80 hari telah berakhir, hal ini dengan dilakukannya acara penarikan MBKM di Desa Tiowor Kecamatan Kao Teluk Kabupaten Halmahera Utara (Halut).

    Turut hadir dalam penarikan MBKM Ilmu Sejarah Unkhair,  para dosen Ilmu Sejarah Unkhair diantaranya Ketua Prodi Ilmu Sejarah Jainul Yusup, Dr.Nurachman Iriyanto, Mustafa Mansur, Junaib Umar dan Rusli M.Said.

    Menurut Koordinator MBKM Ilmu Sejarah Unkhair Eka Masritasari Udin, selama kami berada di Desa Tiowor, kami diterima masyarakat secara baik dan luar biasa baik oleh Pemerintah Desa Tiowor, pemuda dan seluruh masyarakat desa.

    "Selama kami berada di Desa Tiowor, kami sudah menunaikan program berupa gerakan literasi belajar bersama anak anak, mengajar di sekolah, gerakan menjaga kebersihan agar desa tetap bersih, gerakan jaga kesehatan, sosialisasi pentingnya pendidikan, gerakan menanam 1000 pohon, membangun rumah baca, meningkatkan minat olahraga dengan pertandingan bola kaki antar desa, lomba pikir domino, melestarikan seni dan budaya yang akhir-akhir ini mulai hilang, karena pengaruh budaya asing dengan digelar pentas seni dan budaya, " ungkapnya kepada media ini pada Minggu (6/2/2022).

    Kepala Desa Tiowor Kecamatan Kao Teluk Iskandar Hi.Karim pada malam perpisahan itu menyampaikan, MBKM merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa, hadir di tengah-tengah masyarakat secara langsung, kemudian mengidentifikasi potensi dan menangani masalah sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi desa/daerah dan meramu solusi untuk masalah yang ada di desa.

    Sebagai mana kita ketahui bersama desa dalam pengertian kesatuan masyarakat hukum, yang dibentuk berdasarkan hak asal usul dan memiliki adat budaya, namun dengan perkembangan teknologi, identitas desa semakin pudar, hal ini kadang membuat kami resah.

    "Kami pemerintah desa merasa berterima kasih kepada Universitas Khairun (Unkhair), terutama Program Studi Ilmu Sejarah, yang sudah memilih desa kami untuk program MBKM membangun desa, banyak sekali perubahan yang kami rasakan terutama pada pengembangan gerakan literasi, pementasan seni dan budaya, rumah baca, dan lainnya, " katanya.

    Lanjutnya, MBKM Prodi Ilmu Sejarah Unkhair, sangat singkron dengan program kementrian desa  yang tertuang dalam Permendes No 13 Tahun 2020 dan Permendes No 7 Tahun 2021, dimana prioritas dana desa pemerintah desa, wajib menganggarkan untuk peningkatan SDM melalui Literasi sejak usia dini dan perpustakaan desa. Harapan kami kerja sama ini masih berlanjut, desa masih membutuhkan peran para akademisi dan mahasiswa.

    Sementara itu menurut Ketua Program Studi Ilmu Sejarah Unkhair Jainul Yusup, bahwa program MBKM masih akan berlanjut pada semester berikut, karena kerja sama dengan Desa Tiowor sebagaimana tertuang dalam memorandum of action (MoA) itu, selama 5 tahun.

    "Yang jelas kami masih akan menurunkan mahasiswa Ilmu Sejarah pada semester ganjil nanti, sekitar pada bulan September-Oktober, sambil mengevaluasi program-progam dan evaluasi kekurangan kami, sehingga pada pelaksanaan nanti lebih bagus dan terbaik, " pungkasnya.

    "Jika dikatakan kurang, ya masih terasa kurang, dan kekurangan itu akan kami evaluasi dan benahi bersama, baik internal program studi, maupun diskusi dengan pemerintah desa, dalam hal ini Pemerintah Desa Tiowor Kecamatan Kao Teluk, " ujarnya.

    "Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Unkhair, mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Pemerintah Desa Tiowor, pemuda dan masyarakat Desa Tiowor serta semua pihak, yang telah bersedia menerima kami sehingga program MBKM Ilmu Sejarah FIB Unkhair berjalan sukses, " tutupnya.

    MALUKU UTARA MALUT MBKM UNKHAIR TERNATE
    Iswan Dukomalamo

    Iswan Dukomalamo

    Artikel Berikutnya

    Gelar Wisuda ke-XIV, Universitas Nuku Bebeberkan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami